1. Habitat dan Penyebaran: Tikus dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, mulai dari padang rumput hingga hutan, dan dari daerah perkotaan hingga pedesaan. Mereka sangat beradaptasi dengan lingkungan manusia dan sering kali menjadi hama di rumah-rumah, gudang, dan pertanian.
2. Morfologi: Tikus memiliki tubuh kecil yang dilengkapi dengan telinga besar dan ekor panjang. Bulu mereka bisa berwarna abu-abu, coklat, hitam, atau putih, tergantung pada spesiesnya.
3. Kebiasaan Makanan: Tikus adalah hewan pemakan segalanya (omnivora) dan memiliki diet yang bervariasi tergantung pada ketersediaan makanan di lingkungan mereka. Mereka dapat memakan biji-bijian, buah-buahan, tumbuhan, serangga, serta sisa-sisa makanan manusia.
4. Perilaku Sosial: Tikus umumnya hidup dalam kelompok sosial yang terorganisir. Mereka biasanya membangun sarang di dalam lubang-lubang atau di tempat-tempat yang terlindungi lainnya. Beberapa spesies tikus, seperti tikus rumah (Rattus norvegicus), memiliki struktur sosial yang kompleks dalam koloni mereka.
5. Reproduksi: Tikus memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Mereka dapat berkembang biak sepanjang tahun dan memiliki masa kehamilan yang relatif pendek. Seekor tikus betina bisa melahirkan sejumlah anak dalam satu kelahiran, tergantung pada spesiesnya.
6. Kesehatan Manusia: Tikus dapat menjadi vektor penyakit yang penting bagi manusia dan hewan lainnya. Mereka dapat menyebarkan penyakit melalui air seni, tinja, atau gigitan mereka, dan juga dapat menyebabkan kerusakan struktural di tempat tinggal dan kerugian ekonomi diberbagai bidang.
Tikus sering kali dianggap sebagai hama atau vektor penyakit, pemahaman tentang biologi dan perilaku mereka penting untuk pengendalian populasi yang efektif dan efisien.